Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Penyebab kematian kedua terbesar pada wanita di Indonesia setelah kanker leher rahim (kanker serviks) adalah kanker payudara. Menurut data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais (2009) terdapat 126 kasus kanker payudara dari tiap 100.000 populasi wanita. Sebenarnya, pengidap kanker payudara bisa sembuh. Risiko kematian pun bisa diminimalisir, jika kanker terdeteksi lebih cepat.
Diperkirakan 95% wanita yang terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat
bertahan hidup lebih dari lima tahun setelah diagnosis sehingga banyak dokter yang merekomendasikan agar para wanita menjalani ‘sadari’ (periksa payudara sendiri) di rumah secara rutin dan menyarankan dilakukannya pemeriksaan rutin tahunan untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Pada umumnya, kanker payudara dideteksi oleh penderita sendiri dan biasanya berupa benjolan yang keras dan kecil. Pada banyak kasus benjolan ini tidak sakit, tapi beberapa wanita mengalami kanker yang menimbulkan rasa sakit.
Bentuk kepedulian mahasiswa dan jajaran Poltekkes Permata Indonesia melakukan kegiatan praktek promosi kesehatan dan pengabdian kepada masyarakat di Pedusunan Pringwulung. Kegiatan dilakukan pada tanggal 7 Januari 2012 di Pedusunan Pringwulung, Condong Catur, Yogyakarta. Kegiatan ini dalam bentuk Penyuluhan SADARI pada WUS (Wanita Usia Subur) di Posyandu Kanthil Pringwulung.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Comment

Leave a Comment