Haru dan suka cita itu masih terasa. Mengulang sukses merebut juara II dalam MIC 2009, mahasiswa POLTEKKES Permata Indonesia (PI), kembali menorehkan tinta emas dalam ajang yang lebih bergengsi. Mengutus tiga tim sekaligus, PI menempatkan dua tim di babak semifinal English Debate Competition antar Perguruan Tinggi Kesehatan se-Jawa. Mengusung tema “Dare To Speak, Dare To Be Corrected”, ajang ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) POLTEKKES Kementerian Kesehatan Yogyakarta (dh. POLTEKKES Negeri DEPKES Yogyakarta). Tercatat, enam Poltekkes Negeri yakni POLTEKKES Solo, Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta berpartisipasi dalam ajang ini. Sementara, dari institusi swasta tampil tim-tim dari PI, POLTEKKES BSI, dan STIKES A. Yani Yogyakarta.
Bermaterikan Lisna Nurnaningsih, Dian Herawati dan Sulita Hikmawati di Tim Pertama. Tim dua, oleh Arlinda P A, Husna UL dan Siti. Nurviki H. Sementara tim tiga beranggotakan Muhandaru HP, Purnama D dan M. Sukrianto. T. Ketiga tim ini berangkat dengan target, hanya turut berpartisipasi. Chief Offical PI Hari Kurniawan, SE, MM., mengungkapkan “Predikat under dog, justru menjadi modal utama tim kami”. Anak-anak tampil tanpa beban, fakta-fakta, data, dan argumen mereka mengalir dan meyakinkan para juri dan tim lawan”, tungkas Pak Hari yang sehari-hari menjabat Pembantu Direktur III di POLTEKKES Permata Indonesia Yogyakarta.
Menggunakan The Australian Parliamentary System, peserta lomba dibagi dalam empat Group. TIM PI 1 bergabung di Grup A bersama tim dari POLTEKES Solo 1, Bandung dan Yogyakarta 1. Setelah melewati dua pertanding, TIM PI 1 merajai Grup ini. Di Grup B, TIM PI 2 juga merajai setelah menyingkirkan tim POLTEKKES Solo 2, POLTEKKES Jakarta 2 dan POLTEKKES BSI. Tim PI 3, kalah bersaing dengan tim dari POLTEKKES Yogyakarta 2, Di Grup C ini juga bergabung Tim POLTEKKES Yogyakarta serta dari STIKES A. Yani.
Setelah terjadi All Permata Indonesian’s semifinal, TIM PI 1 berlaga di partai final melawan tim POLTEKKES DEPKES 2, tim tuan rumah. Mengangkat tema debat “The high HIV/AIDS rating in Indonesia influenced by the Globalization era”, Lisna dan kawan-kawan tampil meyakinkan didepan juri, serta mengundang tepuk tangan meriah para penonton. Argumen dan fakta yang dipaparkan Lisna, mengantarkannya merebut predikat “The Best Speaker” dalam ajang ini. Predikat ini terasa lebih lengkap, saat TIM PI 1 dinobatkan sebagai Juara I, setelah unggul telak atas POLTEKES DEPKES Yogyakarta.